Belajar Dari Pemilu AS (lanjutan...)

Antara pemilu di AS dengan di Indonesia memiliki beberapa kesamaan tetapi juga memiliki perbedaan yang cukup mendasar.....

Hal yang membedakan dan penting untuk menjadi pembelajaran bai pemilu di Indonesia adalah kedewasaan sikap berpolitik baik dari para kontestan maupun masyarakat di AS. Pada saat hasil perhitungan suara diumumkan yang menunjukkan kemenangan telak dai kubu Obama, segera McCain berpidato untuk mengucapkan selamat kepada kubu Obama sekaligus menyatakan di hadapan para pendukungnya untuk mendukung Obama dalam menjalankan kepimpinannya sebagai Presiden AS yang ke-44. Setelah itu, Obama juga segera mengucapkan pidato kemenangannya di hadapan publik AS.

Fenomena politik semacam itu yang membedakan Pemilu di Indonesia dan Pemilu di AS. Sekalipun dalam kongres, kubu Partai Republik pasti tetap berposisi sebagai oposisi dalam sistem checks and balances di AS, namun pernyataan "pengakuan kekalahan" dari McCain menunjukkan sikap seorang demokrat sejati. Demikian pula, masyarakat di AS juga dengan sikap dewasa bisa saling menerima kemenangan atau kekalahan dari kandidat yang mereka usung masing-masing.

Sangat penting bagi masyarakat maupun para elite politik di Indonesia untuk belajar dari peristiwa poltik pemilihan presiden antara Obama dan McCain. Hal itu tidak hanya untuk Pilpres nantinya, tetapi juga (terutama) untuk Pilkada maupun Pemilu legislatif. hampir setiap hari publik disuguhi aksi kekerasan konflik pasca Pilkada akibat ketidakpuasan (pendukung) calon yang (tidak mau) kalah dalam Pilkada. Fenomena tersebut mencoreng proses institusionalisasi demokrasi di Indonesia sebagai negara yang kini diharapkan dapat tumbuh menjadi negara demokrasi "terbesar" keempat di dunia.



Comments :

0 komentar to “Belajar Dari Pemilu AS (lanjutan...)”